DANAU SINGKARAK SEBAGAI
HABITAT KEHIDUPAN
Judul Buku:
Ikan Bilih Si Raja Kecil
di Danau Singkarak
Oleh: Prof.DR.Ir.Hafrijal Syandri, MS
Rektor Universitas Bung Hatta Padang
Keindahan Danau Singkarak yang dikelilingi bukit-bukit serta dilatari Gunung Marapi dan Gunung Singgalang, serta dekat bibir jalan raya dan jalan kereta api agaknya tidak asing lagi. Cerita itu akan lebih menarik lagi, karena sejak beberapa waktu belakangan ini, segala keindahan alam ini makin dipoles dan dilengkapi berbagai sarana dan prasarana penunjang, sehingga pelancong bisa lebih betah menikmati keindahan danau tersebut yang didiami oleh 19 jenis ikan asli ekonomis penting. Dibalik keindahan Danau Singkarak nan mempesona, terdapat suatu yang unik dan langka yakni ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr) namanya. Ikan ini hanya satu di dunia, ukuran kecil, namun merajai hidup di Danau Singkarak. Mereka yang pernah mencoba, menyatakan ikan bilih lezat dan gurih rasanya. Di Indonesia ikan ini hanya terdapat di Danau Singkarak, dan juga tidak terdapat dibelahan benua lainnya. Ikan bilih merupakan komoditas perikanan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok, meskipun tergolong langka sekarang sudah terkenal di nusantara Indonesia.
LETAK DANAU SINGKARAK
Danau Singkarak dua pertiga bagian wilayahnya terletak di Kabupaten Tanah Datar, dan sepertiga bagian di Kabupaten Solok. Pada Kabupaten Tanah Datar, kecamatan yang terletak diselingkar danau yaitu Kecamatan Rambatan terdiri atas Nagari Simawang dan Nagari Batu Taba, dan Nagari Tigo Koto, Kecamatan Batipuh Selatan terdiri atas Nagari Sumpur, Nagari Padang Laweh dan Nagari Guguak Malalo. Pada Kabupaten Solok terdapat Kecamatan X Koto Singkarak terdiri atas Nagari Singkarak dan Tikalak dan Kecamatan Junjung Sirih terdiri atas Nagari Saniangbaka, Nnagari Muaro Pingai dan Nagari Paninggahan.
SEJARAH IKAN BILIH
Ikan Bilih pertama sekali ditemukan oleh peneliti berkebangsaan Belanda bernama Weber dan Beaufort tahun 1912. Setelah itu diteliti pula oleh Rachmatika (1986), Anhariah tahun 1988 dari IPB Bogor, kemudian kajian lebih mendalam tentang biologi reproduksi dan pembenihan ikan bilih serta pengelolaannya dilakukan oleh Hafrijal Syandri dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta bersama dengan mahasiswa strata S1 dan S2 dimulai tahun 1993 sampai sekarang.